Thursday, June 28, 2007

Undangan

Seperti kemarin dan kemarinnya lagi, akhirnya selalu
sama, sakitnya selalu sama,
Makin kucoba, semakin hebat kecewa kurasa. Padahal
ketika memulainya tadi aku begitu bersemangat,
sampai-sampai ku kunci kamar agar adikku di sebelah
tak terusik. Tapi aku tak bisa wujudkan anganku, semua
tentang hari ini tak sanggup kuceritakan. Aku terlalu
kecewa. Lalu seperti biasa.. bisaku hanya menangis.
Aku tak tahu harus bagaimana lagi, karena aku hanya
mau bercerita padanya, aku hanya mau tertawa
dengannya, aku hanya mau mendengar suaranya..

Saking hancurnya aku, aku berjanji tak akan mau
mencoba lagi, kali ini aku harus kuat, seperti aku
yang dahulu, kuakui 2 tahun belakangan ini aku menjadi
seorang yang begitu cengeng. Aku tak mau bergantung
padanya, cita-citaku harus kulupakan, aku memang tak
terlahir untuk itu.

Masih tak dapat tertidur, lebih baik membereskan
tugas-tugas yang belum selesai, mungkin nanti akan
lelah dan akhirnya mengantuk. Tapi malah kutemukan
satu halaman dari undangan pernikahan seorang teman...


Anti & Anto ,...
Pernikahan akan menyingkap tabir rahasia
Bahwa istri yang kau nikahi
Tidak seindah yang diimpikan

Istrimu bukanlah ..
Semulia Khadijah, setaqwa Aisyah
Setabah Fatimah, Secantik Zulaikha

Justru istriu adalah istri akhir zaman
Yang melahirkan anak yang saleh dari rahimnya

Pernikahan yang menginsafkan kita
Akan perlunya iman dan taqwa
Karena suami yang kau nikahi
Tidaklah sehebat yang dibayangkan

Suamimu bukanlah ..
Searif Abu Bakar, sepemberani Umar Bin Khatab,
Sekaya Usman bin Affan, Segagah Ali bin Abi Thalib

Suamimu cuma suami akhir zaman
yang akan memeliharamu dari azab Alloh SWT
Namun senantiasalah berikhtiar
Semoga kamu menjadi suami istri seperti mereka


Perlahan aku tenang, matakupun mulai berat, aku tahu
aku akan terlelap...
Terimakasih Yaa Alloh, kau tunjukkan lagi bukti
kasihmu,
Aku tahu kemana aku harus berlari
.........................................

Wednesday, June 27, 2007

Mimpiku jangan pergi…

Jam 11.30 malam, kudengar lagu indah memanggil,
kekasih di sisi sana, di tempat beralam indah,
dikelilingi hutan karet sepi nan damai, dia
memanggilku. Aku tersentak, kantukku hilang, lega
rasanya, rinduku tak bertepuk sebelah tangan.

Tak kutunggu sampai deringnya habis.. harus kujawab,
.. tapi mengapa sunyi, mengapa tak ada sapa di ujung
sana, hingga berulang kali kuteriakkan sang kekasih,
masih tak ada jawabnya. Lalu di mana ?, mengapa ?

Aku bersandar pada dinding dingin yang menatapku,
seolah meminaku tuk melepas tangis dan bercerita,..
Aku bermimpi lagi…
Untuk kesekian kali aku bermimpi…
Rabu, 270607

Saturday, June 23, 2007

Lelah

aku lelah dengan gedung2 itu
aku lelah dengan sradak sruduk jubelan manusia
aku lelah dengan kepulan asap di jalan
aku lelah dengan kota ini

kapan pastinya hari penuh keberanian itu akan datang ?