Seperti kemarin dan kemarinnya lagi, akhirnya selalu
sama, sakitnya selalu sama,
Makin kucoba, semakin hebat kecewa kurasa. Padahal
ketika memulainya tadi aku begitu bersemangat,
sampai-sampai ku kunci kamar agar adikku di sebelah
tak terusik. Tapi aku tak bisa wujudkan anganku, semua
tentang hari ini tak sanggup kuceritakan. Aku terlalu
kecewa. Lalu seperti biasa.. bisaku hanya menangis.
Aku tak tahu harus bagaimana lagi, karena aku hanya
mau bercerita padanya, aku hanya mau tertawa
dengannya, aku hanya mau mendengar suaranya..
Saking hancurnya aku, aku berjanji tak akan mau
mencoba lagi, kali ini aku harus kuat, seperti aku
yang dahulu, kuakui 2 tahun belakangan ini aku menjadi
seorang yang begitu cengeng. Aku tak mau bergantung
padanya, cita-citaku harus kulupakan, aku memang tak
terlahir untuk itu.
Masih tak dapat tertidur, lebih baik membereskan
tugas-tugas yang belum selesai, mungkin nanti akan
lelah dan akhirnya mengantuk. Tapi malah kutemukan
satu halaman dari undangan pernikahan seorang teman...
Anti & Anto ,...
Pernikahan akan menyingkap tabir rahasia
Bahwa istri yang kau nikahi
Tidak seindah yang diimpikan
Istrimu bukanlah ..
Semulia Khadijah, setaqwa Aisyah
Setabah Fatimah, Secantik Zulaikha
Justru istriu adalah istri akhir zaman
Yang melahirkan anak yang saleh dari rahimnya
Pernikahan yang menginsafkan kita
Akan perlunya iman dan taqwa
Karena suami yang kau nikahi
Tidaklah sehebat yang dibayangkan
Suamimu bukanlah ..
Searif Abu Bakar, sepemberani Umar Bin Khatab,
Sekaya Usman bin Affan, Segagah Ali bin Abi Thalib
Suamimu cuma suami akhir zaman
yang akan memeliharamu dari azab Alloh SWT
Namun senantiasalah berikhtiar
Semoga kamu menjadi suami istri seperti mereka
Perlahan aku tenang, matakupun mulai berat, aku tahu
aku akan terlelap...
Terimakasih Yaa Alloh, kau tunjukkan lagi bukti
kasihmu,
Aku tahu kemana aku harus berlari
.........................................
No comments:
Post a Comment